SEMINAR KESEJARAHAN OLEH DEKANAT FAH UIN Jakarta

Assalamu'alaikum Wr. Wb


Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Jakarta. Berdiri pada tahun 1960, merupakan salah satu fakultas tertua di lingkungan UIN Jakarta. Awalnya Fakultas Adab dan Humaniora hanya memiliki dua prodi yaitu,  prodi Bahasa dan Sastra Arab (BSA)  dan prodi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Seiring dengan konversi lembaga pendidikan tinggi ini menjadi sebuah universitas. Fakultas Adab dan Humaniora membuka beberapa prodi baru yaitu,  prodi Sastra Inggris, prodi Tarjamah, dan prodi Ilmu Perpustakaan.  

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, sekarang dapat dianggap sebagai fakultas pertama dan terdepan, di bidang ilmu humaniora di lingkungan perguruan tinggi agama islam se-Indonesia,  yang memberikan perhatian besar terhadap sumber-sumber primer Islam Nusantara, berupa manuskrip-manuskrip berbahasa Arab,  Melayu, dan Jawa yang berisi pengetahuan tentang tradisi intelektual, linguistik, sejarah, agama, dan berbagai aspek peradaban nasyarakat nusantara.  FAH UIN Jakarta mengelola sumber-sumber primer Islam Nusantara tersebut,  sebagai materi pembelajaran dab penelitian bagi seluruh civitas akademika,  dengan memanfaatkan teknologi dab komunikasi yang modern.

Pada tanggal 6 sampai 9 Aguatus 2018, staf FAH UIN Jakarta menjadi pemakalah dalam seminar kesejarahan, acara ini dilaksanakan di palembang. Di ikuti oleh 62 orang pembicara. Terdiri dari 12 orang pembicara dan 50 orang pembicara call of paper, yang berasal dari instansi pemerintah, akademisi, dosen, guru, mahasiswa, budayawan, dan komunitas. 
salah seorang pemakalah yang mempresentasikan papernya adalah bapak Akhmad Yusif, staf DEKANAT FAH UIN Jakarta. Bapak Yusuf menulis tentang sriwijaya dalam prespektif ekonomi. Dengan judul "sriwijaya dan poros maritim, kajian atas : jaringan perniagaan kerajaan Sriwijaya pada abad ke VII-XI". Saat ini bekas-bekas peninggalan kerajaan Sriwijaya sedikit drmi sedikit seolah musnah ditelan bumi.  Karena kurangnya perhatian dari pemerintah dan kepedulian masyarakat,  seharusnya bekas-bekas peninggalan kerajaan Sriwijaya perlu diselamatkan agar ke depannya masih bisa disaksikan oleh anak cucu kita. Banyak sekali manfaat-manfaat yang kita dapatkan,  ketika kita belajar tentang peninggalan sejarah.  Berikit adalah berbagai manfaat yang kita dapatkan :
1. Sebagai bukti yang tidak dapat dibantah kebenarannya.
2. Memberi pelajaran yang sangat berguna bagi kita.
3. Memajukan pariwisata dan devisa negara.

Peninggalan benda bersejarah di seluruh Indonesia merupakan salah satu identitas bangsa yang perlu dilestarikan dan diselamatkan di masa mendatang. Lihat berita asli => http://fah.uinjkt.ac.id/staf-fah-uin-jakarta-jadi-pemakalah-dalam-seminar-kesejarahan/ <=.
Lihat berita terbaru klik disini => http://fah.uinjkt.ac.id/ <=.
Sekian pembahasan tulisan ini, kurang lebihnya mohon maaf.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Komentar

Posting Komentar

Popular Posts

TRADISI WARGA KABUPATEN INDRAMAYU DI BULAN SAFAR

TOUR TO THE LIBRARY

PERAWATAN TANPA BIAYA YANG MAHAL

MENGAPA SULIT UNTUK MEMAAFKAN KESALAHAN

REVIEW (MASKER SPIRULINA)