KEBUTUHAN RUANG DALAM PERPUSTAKAAN UMUM

Assalamu'alaikum Wr. Wb



Hallo para pembaca bloggerku :D 


Kali ini kami ingin mengulas tentang Bab 3 tentang Kebutuhan Ruangan dalam Perpustakaan Umum

Gedung atau ruangan perpustakaan merupakan sarana penting dalam penyelenggaraan perpustakaan. Perpustakaan merupakan unit pelayanan jasa, harus memiliki sarana kerja yang cukup dan permanen untuk menampung semua koleksi, fasilitas, staf dan kegiatan perpustakaan sebagai unit kerja. Sarana yang dimaksud adalah sarana fisik dalam bentuk ruangan atau gedung. Agar ruangan perpustakaan terlihat nyaman dan aman maka diperlukannya ilmu tata ruang. Ilmu tata ruang baca di perpustakaan sangat dibutuhkan karena merupakan salah satu aspek pembinaan perpustakaan yang memiliki pengaruh dan peranan yang sangat besar dalam memperlancar layanan maupun melaksanakan fungsi perpustakaan. Setiap unit perlengkapan dan fasilitas ruangan hendaknya di tata menurut cara dan sistem yang tepat, baik dari segi pemeliharaan, pemasangan, maupun pemeliharaan fasilitas ruangan di perpustakaan. 


Jadi penataan ruang di perpustakaan umum harus dapat menjamin terlaksananya kegiatan pelayanan untuk masyarakat yang membutuhkan informasi dalam berbagai bentuk. Perpustakaan umum juga memberikan berbagai bentuk layanan lain, seperti layanan rujukan, penelusuran literatur, bimbingan membaca dan bimbingan pemakai perpustakaan, layanan informasi terbaru/terseleksi, bercerita kepada anak-anak (storytelling) dan layanan perpustakaan keliling. Di perpustakaan umum juga berlangsung berbagai kegiatan pengelolaan perpustakaan dan pengelolaan koleksi yang dilakukan oleh petugas perpustakaan. Semua kegiatan tersebut perlu diwadahi dalam ruang yang memadai dan memungkinkan penggunanya berkegiatan dengan nyaman.
Kebutuhan Ruang Sesuai Ruang Lingkup Pelayanan

Perpustakaan tingkat kabupaten/kota memberikan layanan yang sangat beragam sehingga membutuhkan ruang yang lebih besar daripada perpustakaan tingkat kecamatan dan desa/ kelurahan.  Secara umum minimum luas ruang yang dibutuhkan untuk sebuah perpustakaan umum adalah sebagai berikut :


Perpustakaan kabupaten/kota : minimum 600 m
Perpustakaan kecamatan : minimum 120 m
Perpustakaan kelurahan/desa : minimum 80 m

Perpustakaan umum terdiri dari beberapa kelompok ruang :
  1. Ruang koleksi
  2.  Ruang pemanfaatan koleksi
  3. Ruang kerja petugas
  4. Ruang penunjang
1    Prinsip umum penempatan ruang
Penempatan ruang-ruang dalam perpustakaan umum perlu dilakukan sedemikian rupa sehingga memberikan kemudahan pada pengguna perpustakaan untuk memanfaatkan layanan perpustakaan. Beberapa prinsip di bawah ini merupakan prinsip dasar yang penting yang perlu dipahami dalam menyusun organisasi ruang perpustakaan umum.

a.     Sistem Terbuka (open acces)
Perpustakaan umum menggunakan sistem terbuka (open access) dimana pengunjung dapat mencari sendiri koleksi dan memanfaatkannya, sehingga tidak diperlukan adanya pemisahan antara area koleksi dan area pemanfaatan koleksi seperti ruang baca dan ruang multimedia.

b.     Penempatan menurut karakteristik kelompok pengguna
Pengguna perpustakaan umum terdiri dari berbagai kelompok masyarakat dengan berbagai tujuan. Sebagian memang bertujuan untuk mencari informasi untuk keperluan tertentu (pendidikan, penelitian), namun sebagian bertujuan untuk rekreasi menikmati bacaan ringan atau untuk tujuan sosialisasi yaitu berinteraksi dengan pengguna lain.

c.      Penempatan area anak, remaja dan dewasa
Pengguna perpustakaan umum terdiri dari berbagai usia, yaitu anak, remaja dan dewasa, dengan karakteristik dan perilaku yang berbedabeda. Area untuk anak umumnya lebih didominasi oleh kegiatan membaca santai, sementara area untuk remaja lebih banyak terkait dengan membaca santai, diskusi dan pemanfaatan audiovisual atau internet. Kegiatan membaca serius umumnya lebih banyak ditemui di area koleksi umum. Penempatan ruang perlu mempertimbangkan pemisahan antara area untuk kelompok usia yang berbeda, sehingga tidak saling mengganggu.

d.     Pemisahan layanan perpustakaan dan area kegiatan insidentil
Pada perpustakaan yang menyediakan fasilitas untuk kegiatan insidentil, seperti ruang pertemuan, lobi dan ruang pameran, penempatan ruang harus diupayakan agar kegiatan insidentil tidak mengganggu kenyamanan pengguna layanan perpustakaan sehari-hari.

e.      Penempatan ruang penunjang
Ruang-ruang penunjang harus mudah dicapai oleh pemakainya dan sesuai dengan karakteristik kegiatan yang didukungnya. WC harus ditempatkan di bagian yang mudah dicapai dan dikenali oleh pengguna perpustakaan. Area servis lain seperti dapur, area bongkar muat, serta gudang hanya digunakan oleh petugas perpustakaan sehingga sebaiknya ditempatkan di area yang tidak terlihat oleh pengunjung, namun tetap memudahkan akses petugas yang berkepentingan.

Jadi, kesimpulannya adalah untuk keberlangsungan sebuah perpustakaan umum harus didukung oleh kebutuhan ruang dalam perpustakaan umum.  Mulai dari luas hingga penempatan ruang

sekian ulasan Bab 3 dari kami kurang lebihnya mohon maaf dan semoga beramanfaat sekaligus menambah wawasan para pembaca 



Wassalamu'alaikum Wr. Wb  

Disusun oleh 
Ajrina Amelia
Aysyiah Rahmah
Nur Halimah
Kiki Aviani Safitri
Ade Reni
Mahfuza Novianti
Vony Nuratikha
Siti Rosidah
Siti Rokhanah
Ummi Zakiah Amin
Rini Ainun Nisya
Ummi Fadilah
Yusdiyanti


Komentar

Posting Komentar

Popular Posts

TRADISI WARGA KABUPATEN INDRAMAYU DI BULAN SAFAR

TOUR TO THE LIBRARY

MENGAPA SULIT UNTUK MEMAAFKAN KESALAHAN

PERAWATAN TANPA BIAYA YANG MAHAL

REVIEW (MASKER SPIRULINA)